Sesal

Ku buka mataku dari lelapnya tidur.
Perlahan ku ayunkan langkah kakiku.
Ku ambil sepercik air, lalu ku basuh telapak tanganku,
ku basuh mulutku, hidungku, mukaku, sampai kakiku…
Pelan ku ucapkan takbir, Allahuakbar…., ku lafadzkan kebesaran tuhanku.
Ku akui kelemahanku, ku akui segala dosa dan salahku dalam sujudku.
Linangan air mata perlahan menetes dari matamku yang bening.
Air mata sesal...
Air mata pengharapan...

Ku sesali mataku...
Mata yang teramat sering menatap yang bukan hak.
Mata yang sering menatap wanita-wanita pengumbar aurat, pengumbar syahwat, pengumbar maksiat.
Ku sesali telingaku...
Telinga yang teramat sering mendengarkan gibah-gibah yang tak pernah ada artinya.
Ku sesali mulutku...
Betapa sering mulut ini melukai hati-hati saudaraku??
Betapa banyak hati yang terluka karena lisan ini??
Betapa banyak untaian kata-kata manisku untuk menipu??
Betapa sering orang tuaku terluka karena lisanku??

Lalu ku tatap tanganku.
Kemudian ku sesali...
Betapa sering tangan ini menyentuh yang tak tak patut aku sentuh??.
Betapa sering tangan ini membelai yang tak seharusnya aku belai??.

Kemudian ku lihat kakiku dengan penuh sesal.
Kaki yang teramat sering melangkah untuk maksiat.

Akhirnya ku tatap tubuhku seutuhnya.
Lalu terbayang,, tubuh inikah yang akan menjadi santapan api jahanam??
Air mataku mengalir ,,,
menetes membasahi pipihku.
Sebuah air mata penyesalan...
Air mata pengharapan atas sebuah pengampunan dari segala kesalahan.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

0 Response to "Sesal"

Posting Komentar